Translate this blog

HUMAN RESOURCE MANAGEMENT

 Manajemen Sumber Daya Berdasarkan Drama Start Up

Gambaran Besar Alur Cerita

    Drama Korea Start-up menceritakan tentang bagaimana perjuangan para pemuda dalam merintis perusahaan. Ditambah dengan kisah romansa dan drama yang membuat alur cerita dari drama satu ini semakin kaya dan tidak terduga. Pada drama ini cerita berfokus pada cerita kehidupan Seo Dal Mi dan keluarganya, serta Han Ji Pyeong, dan Nam Do San.

Resume

        Seo Dal Mi dan Seo In Jae, kakak adik yang berpisah karena kedua orangtuanya bercerai. Seo Dal Mi memilih ikut ayahnya, sedangkan Seo In Jae memilih bersama ibunya yang kemudian menikah lagi. Hubungan kakak beradik Seo juga menjadi semakin meregang. In Jae mengubah nama keluarganya menjadi Won mengikuti ayah tirinya. Beberapa waktu kemudian, ayah Seo Dal Mi mengalami kecelakaan dan meninggal, sehingga pada akhirnya Seo Dal Mi lebih banyak diurus oleh neneknya. In Jae sukses membangun karier di bawah naungan ayah tirinya. Sementara Dal Mi yang hanya lulusan SMA selama ini hanya menjadi pegawai kontrak di sebuah perusahaan meskipun performa kerjanya sangat bagus. Karena itu, Dal Mi ingin menjadi CEO dan mendirikan perusahaannya sendiri. Dal Mi memiliki cita-cita menjadi ‘Steve Jobs-nya’ orang Korea, ia ingin melanjutkan impian ayahnya dan memberikan kehidupan yang lebih nyaman untuk neneknya. Dal Mi juga ingin menunjukkan bahwa dengan kerja kerasnya dia ingin bisa mengalahkan kakaknya walaupun latar belakang finansial keduanya berbeda dan juga menunjukkan bahwa ia tidak menyesali pilihannya mengikuti ayahnya.

        Di sisi lain, Nam Do San merupakan seorang anak yang jenius sejak kecil, selalu menempuh kelas akselerasi dan berhasil lulus tes masuk perguruan tinggi pada umur 13 tahun, namun hanya beberapa bulan berkuliah dia berhenti. Namun pada saat berumur 20 tahunan, Nam Do San dan dua temennya, Kim Yong San dan Lee Chul San, mendirikan sebuah perusahaan bernama Samsan Tech. Keadaan Samsan Tech sangat memperihatinkan karena kurangnya manajemen yang baik. Tidak ada investor yang tertarik, hanya ayah Do San-lah satu-satunya investor, bahkan ayah Do San sempat mengancam menarik investasinya jika keadaan perusahaan tidak makin membaik.

        Han Ji Pyeong, seorang remaja yang baru saja keluar dari panti asuhan. Saat itu yang dia miliki hanya uang virtual hasil menang lomba investasi dan uang sebesar 2 juta won. Dia terus berjalan untuk mencari rumah dengan harga sewa yang murah agar tetap bisa beli makanan juga, namun tidak kunjung menemukannya. Beruntung dia bertemu dengan nenek Seo Dal Mi yang membantunya dan mengizinkannya tinggal di ruko tempat ia berjualan corn dogs. Ji Pyeong awalnya merasa terbebani karena sering dibantu oleh Nenek Dal Mi. Namun, lama-kelamaan Nenek dan Ji Pyeong menjadi dekat, sampai akhirnya, Nenek meminta bantuan Ji Pyeong untuk menjadi teman bagi Seo Dal Mi  yang sedih karena perceraian orang tuanya. Ji Pyeong menjadi sahabat pena Dal Mi dengan nama Nam Do San, nama anak yang waktu itu dipilih oleh Ji Pyeong dan Nenek setelah menemukannya di koran. Ji Pyeong dan Dal Mi terus berkirim surat hingga 1 tahun berjalan. Saat itu terdapat kesalahpahaman antara Ji Pyeong dan Nenek Dal Mi, untung saja kesalahpahaman telah diselesaikan sebelum Ji Pyeong berangkat ke Seoul untuk kuliah.

        Lima belas tahun kemudian, Dal Mi kembali bertemu dengan Ji Pyeong dan In Jae melalui sebuah seminar yang diadakan oleh Sand Box, wadah bagi para perintis usaha baru. Pertemuan mereka akhirnya memicu Dal Mi untuk terlihat hebat oleh kakaknya, yang menganggap bahwa mengikuti ayahnya adalah pilihan yang salah. Dari sinilah semuanya dimulai, mulai dari pencarian Nam Do San, hingga Dal Mi yang akhirnya merintis usaha baru.

        Dimulai ketika salah satu perusahaan pengembang start up terbesar di Korea bernama Sandbox membuka program event perekrutan tahunan berskala nasional untuk perusahaan-perusahaan kecil atau para pengembang yang bergerak di bidang information technology (IT). Dal mi, In Jae, dan Do San dkk mengikuti ajang yang diselenggarkaan oleh Sand Box tersebut. Setelah melewati beberapa tahapan seleksi, Dal Mi dan In Jae berhasil menjadi CEO dan memasuki tahap akhir pembentukan tim.

        Dal Mi bertemu dengan Nam Do San yang sama-sama merupakan peserta perekrutan Sandbox. Dal Mi meminta agar dapat direkrut mejadi CEO dari tim Samsan tech oleh Do San dkk. Di sisi lain, In Jae yang juga merupakan CEO, juga ingin merekrut Samsan Tech sebagai tim pengembang mereka. Tim Samsan Tech memutuskan Dal Mi yang akan menjadi CEO mereka. 

        Samsan Tech sudah terdiri dari 1 CEO, 1 CTO, dan 2 Engineer. Dal Mi pergi untuk mencari desainer untuk timnya, ia melihat ada seorang wanita yang menolak semua tawaran bergabung. Dal Mi menuruti permintaan wanita tersebut karena dia ingin wanita tersebut bergabung dengan Samsan Tech. Dal Mi sampai berlutut untuk membujuk wanita tersebut, Jeong Sa-Ha, untuk bergabung dengan tim nya. Akhirnya, Dal-Mi berhasil merekrut Sa-Ha sebagai Desainer Samsan Tech. Samsan Tech sekarang terdiri dari:

  • Seo Dal Mi sebagai CEO di Samsan Tech
  • Nam Do San sebagai CTO di Samsan Tech
  • Kim Yong Shan sebagai Engineer di Samsan Tech
  • Lee Chul San sebagai Engineer di Samsan Tech
  • Jeong Sa Ha sebagai Desainer di Samsan Tech

Adapun proses dalam mencari investor berdasarkan drama startup adalah sebagai berikut

  1. Seed Funding, Tahap Awal. Sebagai permulaan (sebelum Samsan Tech bergabung dengan Sand Box), ayah Nam Do San memberikan investasi sebesar dua juta won untuk digunakan sebagai modal riset dan inventaris ruangan kantor. Apakah langsung berhasil ? Tidak dapat dipastikan, karena selain melakukan riset dan pengembangan produk, mereka juga harus membuat model bisnis yang nantinya dikenalkan kebanyak orang dan investor untuk membuat produk ini menghasilkan keuntungan. Pada akhirnya, investasi dari ayah Nam Do San bisa dibilang sia-sia.
  2. Pembagian saham. Pembagian saham Samsan Tech pada awalnya hampir “diratakan”, dengan Do San sebesar 19%, Dal Mi, Chul San, Yong Shan, Sa Ha, dan ayah dari Do San masing-masing sebesar 16%, serta terakhir sepupu dari Do San sebesar 1%. Pembagian saham ini dianggap buruk oleh mentor mereka, Ji Pyeong, dan meminta mereka memusatkan lebih dari 60% bahkan kalau bisa lebih dari 90% saham pada orang yang paling penting (keyman) dalam perusahaan untuk mencegah hilangnya uang investor apabila adanya anggota yang bertengkar. Saran ini berujung pada pertengkaran Do San, Yong Shan, dan Chul San karena perbedaan pendapat antar Chul San, Yong San yang tidak setuju dengan ide memusatkan saham pada CEO mereka, Seo Dal Mi. Chul San dan Yong San merasa Do San-lah yang tepat untuk hal tersebut. Untung saja pertengkaran tak berujung pada bubarnya tim, akhirnya saham dipusatkan pada Do San sebesar 64%, Dal Mi, Chul San, Yong Shan, Sa Ha, dan ayah dari Do San masing-masing sebesar 7%, serta terakhir sepupu dari Do San sebesar 1%. Walaupun nanti akan sedikit membingungkan investor karena CEO bukan pemegang saham terbesar.
  3. Series A. Samsan Tech berinovasi dalam mengembangkan aplikasi NoonGil secara intens. Aplikasi NoonGil merupakan aplikasi yang sangat membantu bagi orang dengan masalah penglihatan, Do San terinspirasi dari Nenek Dal Mi yang penglihatannya semakin memburuk. Bahkan setelah menjadi juara 1 Sandbox dan diakusisi oleh 2STO, mereka selalu memperjuangkan agar NoonGil terus dikembangkan dan mendapatkan investor. Pada drama ini adanya pembagian tugas dimana CTO, Engineer, dan Desainer berada di kantor untuk mengembangkan aplikasi sedangkan CEO mencari investor. 
  4. Venture Capital, Perjalanan mencari Investor. Investor yang mereka temui pada awalnya adalah Morning Group yang pemiliknya adalah ayah tiri Dal Mi. Mereka dicurangi dengan diminta menjadi pekerja paruh waktu untuk mencari dataset, bukan sebagai pengembang dan pencari solusi, ditambah dengan ucapan dari ayah tiri In Jae yang tidak enak didengar hingga membuat Do San marah dan membanting papan nama CEO Morning Group. Do San dituntut oleh Morning Group karena sudah merusak properti dan diharuskan berdamai / berlutut memohon maaf kepada Morning Group. Karena insiden ini, Dal Mi menjadi harus lebih giat mencari investor. Singkat cerita, Dal Mi berhasil mengancam balik perusahaan Morning Group dengan rekaman pembicaraan yang dimilikinya saat pertemuan. Karena takut mendapat citra buruk di mata masyarakat, Morning Group terpaksa menjadi  investor NoonGil, sebagai perwujudan dana sosial Morning Group.

Dari sisi bisnis dan teknologi, kesulitan yang didapat, antara lain adalah:

  1. Seo Dal Mi bukanlah seorang dari keluarga kaya dan mengerti bisnis, ia seorang mahasiswi yang putus kuliah dan memutuskan untuk kerja paruh waktu demi membelikan truk untuk Nenek berjualan corn dogs. Tidak mempunyai ilmu berbisnis dan teknologi, ditambah sikap meremehkan dari sekitarnya terutama kakak kandungnya, tentunya sulit. Tapi ia membuktikan dengan tekad yang kuat bahwa ia bisa menjadi seorang CEO yang sukses.
  2. Nam Do San hanyalah seseorang yang mengerti teknologi namun sangat nol dalam berbisnis. 2 tahun bisnisnya hanya jalan di tempat, hingga akhirnya ia bergabung dalam Sand Box. Do San sempat frustasi saat dibilang oleh Ji Pyeong bahwa ia tidak cocok menjadi CEO, dan bahkan mengatakan bahwa jika Ji Pyeong menjadi teman setimnya (seperti Chul San dan Yong San) ia lebih memilih menukar 2 tahun waktunya di Samsan Tech untuk hal lain. Namun hal inilah yang membuat Do San sadar memang dia tidak cocok menjadi CEO, berbeda dengan Dal Mi yang memiliki jiwa CEO dan kemudian mendukung Dal Mi dengan sepenuh hatinya.
  3. Saat penyisihan lanjutan, developer dari tim In Jae sengaja mencuri dengar dataset apa yang digunakan tim Samsan Tech dan ikut memakainya. Ini membuat keduanya bersaing di panggung presentasi untuk melihat ide siapa yang lebih baik karena keduanya memilih dataset yang sama.
  4. Pembagian presentase saham tim Samsan tech sempat mengalami keributan. Mentor mereka, Ji Pyeong menyarankan besar saham harus dipusatkan ke orang yang paling penting di perusahaan (keyman) yang umumnya adalah CEO, namun kedua engineer, Yong San dan Chul San merasa tidak terima akan hal tersebut dan menimbulkan pertengkaran di tim. Chul San dan Yong San yang tidak setuju dengan ide memusatkan saham pada CEO mereka, Seo Dal Mi. Chul San dan Yong San merasa Do San-lah yang tepat untuk hal tersebut. Untung saja pertengkaran tak berujung pada bubarnya tim. Dal Mi, sebagai CEO, berhasil mengambil keputusan tegas mengenai ini dan memusatkan saham sebesar 64% pada Do San yang akhirnya bisa diterima semua anggota tim.
  5. Teknologi Samsan Tech untuk solusi efektivitas pegawai, memiliki presentase keakuratan sebesar 92,4%, sedikit lebih rendah dari tim In Jae, menyebabkan juri demo merasa sayang karena angka yang lebih rendah. Juri dari 2STO, Alex, yang tertarik pada Samsan Tech menanyakan alasan dari angka yang lebih rendah tersebut. Do San mengatakan bahwa mereka sedikit lebih rendah karena mengutamakan aplikasi ringan agar menghemat baterai juga, sehingga titik temu keakuratannya adalah 92,4%. Karena alasan aplikasi ringan, juri menantang tes ulang antara Samsan Tech dengan tim In Jae untuk dijalankan di komputer dengan processor yang sangat rendah. Sesuai kata Do San, aplikasi mereka sangat ringan hingga masih tetap bisa berjalan dengan baik di komputer tersebut, sementara aplikasi dari perusahaan In Jae tidak. Tes tersebut membawa kemenangan untuk Samsan Tech sebagai juara 1.
  6. Karena kesalahan mereka yang tidak teliti dalam membaca dokumen akusisi dan tidak menanyakan informasi pada mentor, Samsan Tech diakuisisi dan dibubarkan oleh 2STO (perusahaan asing berbasis di Silicon Valley) untuk mengambil ketiga engineer mereka saja, dan membuang CEO serta Desainer mereka. Samsan Tech pun bubar, namun 3 tahun kemudian dengan bumbu drama, sempat adanya masalah peretasan, dan keluarnya 2 developer inti, anggota Samsan Tech bersatu kembali dengan teknologi mobil tanpa pengemudi, dengan nama perusahaan Cheongmyeong yang merupakan anak perusahaan In Jae Company yang dipimpin oleh Seo Dal Mi, setelah hubungan Dal Mi dengan In Jae membaik.

Komentar